Mengerjakan Soal Ujian dari-Nya On Time, On Quality and On Resources

  No comments

Oleh : Prof. Dr. Mukhtasor
Kita tidak memilih hidup di zaman kita. Generasi lalu dan generasi penerus juga tidak 
memilih masa untuk mereka. Kita semua tidak memilih dimana dilahirkan. Kehidupan ini 
adalah anugerah. Sekaligus ujian dari Allah subhanahu wa ta’ala, Sang Maha Pencipta. Untuk 
apa ujian ini? Untuk menguji kita, siapakah diantara kita yang paling baik amal perbuatannya 
(QS. Al Mulk, 67:2).

Kesadaran akan hal ini adalah kompas arah untuk keberhasilan. Kesadaran kita untuk terus-
menerus berupaya membuktikan keimanan dan ketaatan kita kepada Allah subhanahu wa 
ta’ala. Juga kesadaran bahwa semua jenis ujian adalah medan untuk beramal dan berkarya. 
Bahkan, ia adalah pintu kembali kepada-Nya sebagai syuhada' (QS. Ali Imron, 3:140).

Allah subhanahu wa ta’ala telah berpesan agar manusia tidak merugi (QS. Al 'Ashr, 103:1-3). 
Untuk itulah, setelah tema iman dan ikhlash, kita memperkuat sense of timing. Berperan 
sesuai dengan masanya. On time.
Para ulama menyebut istilah fardlu zaman. Kewajiban yang hadir karena masanya telah tiba. 
Kita menyediakan waktu untuk menunaikan tugas sesuai dengan urgensinya.

Pada masa krisis Covid-19 sekarang ini, urgensi yang pertama adalah work from home, study 
at home, and physical distancing. Ini untuk mencegah penyebaran virus yang tak terkendali. 
Urgensi yang kedua adalah berperan untuk memenuhi tuntutan zaman kita. Mengerahkan 
daya spiritual, daya fikir, daya upaya dan semua kemampuan kita untuk menyelamatkan diri, 
keluarga dan ummat manusia. 

Makna work from home, study at home and physical distancing bukanlah berarti kita berhenti 
dan berdiam diri. Kita tetap berkarya dengan cara kita. Bagaimanapun keadaannya. 
Berkarya untuk diri dan keluarga. Berkarya untuk ummat dan bangsa sesuai dengan 
kompetensi kita.

Para tenaga medis tetap berada di garis terdepan menolong pasien. Para pemangku amanah 
tetap melayani kepentingan publik. Memitigasi krisis. Mereka menyelesaikan ujian-Nya 
dengan cara masing-masing yang khas. Para ahli mendayagunakan segala kemampuannya 
untuk membimbing ummat. Menyediakan solusi. Menghadirkan kualitas layanan. On quality.
Ada yang memberi pencerahan. Ada yang memberi contoh. Ada yang menyediakan 
perawatan dan pengobatan. Ada yang menghadirkan teknologi tepat guna bagi masyarakat 
yang terdampak.

Lebih dari itu, rangkaian peristiwa ini disertai oleh dampak ekonomi yang luar biasa. Mereka 
yang lemah terdampak paling parah. Pekerjaannya terganggu. Bahkan bisa hilang. Para 
pekerja harian, pedagang keliling dan pelaku ekonomi informal lainnya. Mereka 
membutuhkan solusi kebutuhan pokok keluarganya. Juga gizi dan stamina untuk bertahan 
di era virus Corona.

Mereka yang berada pada garis kemiskinan jatuh merosot lebih bawah lagi. Kaum dhuafa' 
meningkat jumlahnya. Waktunya kita memperbanyak bersedekah. Mengajak ummat agar 
mereka berperan serta. Mengerahkan kemampuan kita. On resources.

Memberi solusi bagi kaum lemah bukanlah semata-mata untuk meringankan beban mereka. 

Namun ini adalah tuntutan kewajiban dan sekaligus bagian dari solusi yang diberikan oleh 
Allah subhanahu wa ta’ala agar keluar dari persoalan-persoalan kita. Rasulullah 
SAW bersabda,
“Carikan untukku orang-orang yang lemah, karena sesungguhnya kalian diberi rezeki 
dan ditolong disebabkan orang-orang yang lemah (diantara) kalian.”(Dishahihkan Al-
Imam Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 779)

Jadi, apakah peran yang dapat kita perbuat sekarang? Itulah agenda penting kita bersama-
sama. Being at home does not mean you are free. You got to be bussy with what you can to serve 
our family, our nation and the ummah.
Lets keep stay relevant at any case of our ummah dan humanity.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memperkuat kita istiqomah untuk terus bergerak. 

Berdzikir, berfikir dan berkarya. Allah subhanahu wa ta’ala, para malaikat dan orang-orang 
yang beriman menjadi saksi atas apa yang kita kerjakan. 

Hafidzakumullahu wabarakallahu fiikum ajma'iin.

No comments :

Post a Comment