Betapa Mahalnya Biaya Kematian, Karena Nafsu Dan Kejahilan Manusia

  No comments

Bismillaah,.,
Allah Maha Tahu,bahwa bila hamba-Nya ada kematian dari keluarganya pasti MENGALAMI KESEDIHAN dan KESUSAHAN.

Makanya Allah melalui Rasul-Nya mengajarkan manusia CARA MENGURUS KEMATIAN KELUARGA YANG TIDAK MEMBEBANI, YANG MUDAH dan MURAH, yaitu :

Cukup dengan MEMANDIKAN, MENGKAFANI, MENSHOLATKAN, dan MENGUBURKANNYA,.,

Setelah itu selesai urusan, kalaupun ada yang mau melakukan lebih dari itu maka yang disyariatkan adalah senantiasa mendo'akannya, membayar utangnya, bersedekah atas namanya tanpa ada batasan waktu tertentu dalam pelaksaannya. 

Namun, di antara manusia ada yang membuat urusan kematian ini menjadi rumit dan mahal yang membuat keluarga yang mati terbebani karena harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk MENGGELAR ACARA KUMPUL-KUMPUL pada waktu-waktu yang telah ditentukan SETELAH PENGUBURAN. 

Dalam masyarakat Islam lingkungan kami, ada beberapa momen yang mengharuskan keluarga yang ditinggalkan mengeluarkan biaya,..

Yang mau tidak mau,mampu tidak mampu harus dilakukan,.,

Karena bila tidak dilakukan maka dianggap anak yang tidak berbakti,.,

Orang tidak sayang keluarganya, orang kikir pada keluarganya dan keluarganya dianggap mati seperti binatang. 

MOMEN tersebut adalah:

1.Sebelum penguburan mayat, keluarga yang ditinggal harus menyiapkan makanan lengkap dengan lauknya,bahkan terkadang sampai potong sapi atau kambing untuk menjamu orang yang ta'ziyah dan pengurusan mayat.

2.Malam ke-1 sampai 6 harus menyiapkan dana pembeli kopi, kue atau makanan bagi warga yang menghadiri undangan tahlilan. 

3.Malam/hari ke-7 digelar tahlilan/dzikir bersama. 

Untuk acara ini dibutuhkan biaya yang besar,antara lain amplop untuk seluruh jemaah tahlilan, terkadang juga membeli 1 ekor sapi atau kambing lagi ,nasi,kue, sewa kursi dan tenda, sewa sound sistem.  

4.Pada hari ke ,40,100 hari,haul ke 1 dan ke 2 lagi2 acara kumpul-kumpul dan makan-makan besar bersama dengan undangan yang lebih banyak dari sebelumnya. 

5.Pada tahun ke 3  ( 1000 hari ) kematian, diadakan lagi acara kumpul-kumpul dan makan-makan yang lebih besar dan sangat wah. 

Pada acara yang dianggap penutup ini, keluarga yang ditinggalkan biasanya menyembeli kambing atau sapi. 

Setelah dilakukan acara tahlilan maka dilanjutkan dengan menembok / membangun kuburan si mayit yang disesuaikan dengan status sosial dan ekonominya. 

     *COBA BAYANGKAN SAUDARAKU!!*

Kalau sebelum mati, simayit sempat di rawat di rumah sakit dengan biaya besar karena bukan anggota BPJS, termasuk keluarga miskin dan anaknya sedang butuh biaya sekolah /  kuliah. 

Betapa rumitnya kematian seseorang, siapa yang bikin rumit adalah manusia itu sendiri, yang didorong oleh 2 faktor, yaitu:

1.NAFSU MANUSIA untuk MENDAPATKAN MAKANAN dan UANG,.,
Dan nafsu untuk menyempurnakan agama Allah, padahal mereka tahu bahwa Rasulullah tidak mengajarkan acara-acara yang rumit seperti di atas, para sahabat tidak melakukan dan keempat imam mazhab tidak mengajarkan dan bahkan membencinya. 

Dan KEGIATAN-KEGIATAN seperti itu adalah peniruan dari tradisi agama lain ( Hindu ), yang Rasulullahi shallallahu 'alaihi wasallam  MELARANGNYA. 

2.KEBODOHAN manusia, karena Rasulullahi shallallahu 'alaihi wasallam sudah memberi batasan bahwa barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada atasnya tuntunan syariat kami maka tertolak (HR. Muslim).

Tertolak artinya tidak mendapat apa-apa atau sia-sia, biar pun 1.000 orang yg membacakan tahlilan, berzikir dan berdo'a untuknya kalau dilakukan di atas AMALAN BID'AH maka TERTOLAK. 

Kita TIDAK MEMPERSOALKAN AMALAN MEMBACA AL QUR'AN, BERZIKIR, BERDOA dan BERSEDEKAH karena itu adalah AMALAN YANG UTAMA yang JELAS DALILNYA,

Tetapi AMALAN YANG UTAMA BISA MENJADI BID'AH BILA DILAKUKAN TANPA MENGIKUTI TUNTUNAN  Rasulullahi shallallahu 'alaihi wasallam, 

TIDAK DIAMALKAN OLEH PARA SHOHABAT dan GENERASI TERBAIK setelahnya.

Yang MENJADIKANNYA BID'AH adalah caranya yang sengaja berkumpul-kumpul di rumah duka,..

Waktunya yang dikhususkan pada waktu-waktu tertentu yang MENYERUPAI WAKTU HINDU dan TUJUANNYA, yaitu membaca Al Quran dan berzikir yang DIKHUSUSKAN UNTUK ORANG MATI. 

Allah memerintahkan kita mengikuti syariat-Nya saja dan meninggalkan nafsu manusia.

 (QS.Al Jatsiyah:18).

Allah melarang kita mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan.

(QS.Al Baqarah :42).

PERGUNAKANLAH AKALMU hai orang-orang yang beriman, 
                        والله المستعان وبه التوفيق

No comments :

Post a Comment